Jumat, 27 Desember 2013

KISAH BIJAK SEEKOR TIKUS

Sepasang suami istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam,
"Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah perangkap tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak,
"Ada perangkap tikus di rumah!....di rumah sekarang ada perangkap tikus!...."
Ia mendatangi ayam dan berteriak,
"Ada perangkap tikus!"
Sang Ayam berkata,
"Tuan Tikus, aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"



Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.
Sang Kambing pun berkata,
"Aku turut bersimpati...tapi tidak ada yang bisa aku lakukan."
Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
" Maafkan aku, tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"
Ia lalu lari ke hutan dan bertemu ular.
Sang ular berkata,
"Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri. Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya ke rumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang, namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya(kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam). Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya. Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

SUATU HARI.. KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA... PIKIRKANLAH SEKALI LAGI.. 

Senin, 23 Desember 2013

TUGAS MENGGAMBAR KALIGRAFI


 PERPUSTAKAAN SDN KAPASARI I RAMAI DIKUNJUNGI PARA SISWA. TERLIHAT PARA SISWA SDN KAPASARI I YANG SANGAT ANTUSIAS MENGGAMBAR KALIGRAFI TUGAS DARI GURU MEREKA. MEREKA MEMBUAT KALIGRAFI ITU DENGAN PENUH KETELITIAN DAN KESABARAN. MENCONTOH DARI BUKU-BUKU AGAMA YANG MEREKA BACA DI PERPUSTAKAAN. SUASANA PERPUSTAKAAN YANG HENING MENGUNDANG RASA PENASARAN DARI GURU-GURU YANG LAIN. BEBERAPA DARI MEREKA YANG MENYEMPATKAN DIRI MENENGOK PARA SISWA YANG ADA DI DALAM PERPUSTAKAAN. LALU SENYUMPUN MENGEMBANG DI WAJAH MEREKA. "IYO.. SENG SREGEP YO.." UJAR SALAH SATU GURU YANG KEMUDIAN DI IYA KAN OLEH PARA MURID..

Selasa, 17 Desember 2013

Protect,Provide,Plan,Push,Pray



5P YANG MEMBUAT KITA STAY ON THE TRACK DALAM TUGAS KITA SEBAGAI SEORANG PENDIDIK:



1. PROTECT (melindungi)
    Kita harus melindungi mereka dari pergaulan bebas yang merusak masa depan mereka. Dengan cara         mengajarkan hal-hal yang baik pada mereka, fokus pada moral dan keTuhanan, memberi mereka buku-buku yang memotivasi, dan memberi mereka teladan yang baik.

2. PROVIDE (mendukung)
    Kita harus mendukung kreativitas yang dimiliki mereka, mulai dari mengikutkan mereka dalam lomba-lomba, membekali mereka dengan ilmu pengetahuan yang cukup, mengajarkan rasa percaya diri dan tanggung jawab. Kita wajib menjadi support system dalam semua kegiatan positif yang mereka lakukan.

3. PLAN (merencanakan)
    Kita harus memiliki wawasan jauh ke depan mengenai bakat mereka, kita arahkan pada talenta mereka, kita beri pengenalan-pengenalan profesi kepada mereka, mencontohkan video-video motivasi pada mereka, membimbing mereka satu per satu se langkah demi se langkah.

4. PUSH (mendorong)
    Kita harus mendorong mereka dengan segenap kemampuan agar mereka bisa mencapai kesuksesan mereka. Baik lewat dukungan moril, sprituil, bahkan mungkin waktu, tenaga, dan materi yang tidak kita hitung demi keberhasilan mereka. Misalkan mendorong mereka untuk memenangkan lomba (mulai dari skala nasional sampai internasional), membakar semangat pantang menyerah mereka.

5. PRAY (mendoakan)
    Setelah kita lakukan semua hal yang kita bisa untuk mendukung mereka, yang terakhir, yang paling penting dari semua itu adalah DOA. Sebuah keikhlasan yang diiringi doa itu besar kuasanya. Akan terjadi segala sesuatu yang indah pada saatnya. Amin.^^

Kamis, 12 Desember 2013

KEDATANGAN BU ARINI DI SDN KAPASARI I

KEDATANGAN BU ARINI BESERTA JAJARANNYA YANG TIBA-TIBA
PAK GIEK KEPALA SEKOLAH DAPAT JEMPOL DARI BU ARINI

PARA SISWA SEDANG MERINGKAS BUKU CERITA


BERFOTO BERSAMA DENGAN PARA SISWA SDN KAPASARI I

Rabu, 11 Desember 2013

INSPEKSI MENDADAK DARI BU ARINI (KABAN BARPUS)

KUNJUNGAN BU ARINI DI PERPUSTAKAAN SDN KAPASARI I
                   TERLIHAT BU KEPALA BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA SURABAYA YANG BEGITU ANTUSIAS MENJELASKAN TENTANG ISI BUKU PADA SALAH SATU SISWA KELAS 6 DI SDN KAPASARI I. DAN SEPERTI YANG KITA LIHAT, PAK GIEK (SUGIYANTO.RED) SELAKU KEPALA SEKOLAH SDN KAPASARI I JUGA TURUT MEMPERHATIKAN DARI SEBELAH KIRI BU KABAN TERSEBUT.
                   HARI INI TGL 11-12-13, BU ARINI BESERTA JAJARANNYA MELAKUKAN KUNJUNGAN DI SDN KAPASARI I SECARA MENDADAK TANPA PEMBERITAHUAN SEBELUMNYA. BELIAU INGIN MELIHAT PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN DI SDN KAPASARI I BESERTA READING HABBIT PARA SISWANYA.
                  
BELIAU MENGATAKAN MEMANG HARUS BEKERJA EKSTRA KERAS UNTUK MEMBANGUN BUDAYA BACA PADA ANAK-ANAK YANG SEBAGIAN BESAR KURANG PENGAWASAN DARI ORANG TUA MEREKA. APALAGI DITAMBAH SEJAK ADANYA SEKOLAH GRATIS, PARA GURU SANGAT TERASA PERBEDAANNYA. PARA ORANG TUA LEBIH TIDAK PEDULI LAGI DENGAN PERKEMBANGAN BELAJAR PUTRA PUTRI MEREKA. "TIDAK NAIK KELAS? YA GAK PAPA. LHA WONG SEKOLAHNYA GRATIS KOK.."
                   INI MENJADI PR UNTUK KITA SEMUA UNTUK MENYADARKAN MEREKA, BUKAN HANYA MENUMBUHKAN MINAT BACA DI PARA SISWA, NAMUN JUGA MENUMBUHKAN KEPEDULIAN PADA ORANG TUA MEREKA SEHINGGA BISA BEKERJASAMA UNTUK MEMANTAU PRESTASI ANAK-ANAK MEREKA.
                   SEMOGA DENGAN KERJA KERAS, DAN USAHA TERUS-MENERUS DARI PARA GURU DAN STAF BARPUS, READING HABBIT PARA SISWA UNTUK KE DEPANNYA DAPAT LEBIH TERBENTUK LAGI SECARA OPTIMAL. SEMANGAT..!! AMIN..^^

Rabu, 04 Desember 2013

Tidak Ada Lagi Tinggal Kelas di SD




MURID SDN KAPASARI I

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ramon Mahondas, mengatakan, mulai tahun depan, tidak ada lagi peserta didik sekolah dasar (SD) yang tinggal kelas. Penilaian di rapor SD mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam bentuk deskriptif tidak lagi angka.  

Kepala Unit Implementasi Kurikulum Kemdikbud Tjipto Sumadi menyampaikan, penilaian menggunakan bahasa positif untuk memotivasi anak karena usia anak masih dalam usia emas atau golden age.

Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Dadang Sudiyarto, mengatakan, pada tahun depan tidak ada lagi ujian berstandar nasional untuk SD, tetapi diselenggarakan ujian sekolah/madrasah. 

Ujian ini, kata dia, mencakup SD, SDLB, Paket A, dan Ula. Mata pelajaran yang diujikan yaitu matematika, bahasa Indonesia, dan IPA untuk SD/MI dan bahasa Indonesia, matematika, IPS, dan PKN untuk SDLB.
 
SUMBER : KEMENDIKBUD
JHJKKJGGHDGFDGKepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ramon Mahondas, mengatakan, mulai tahun depan, tidak ada lagi peserta didik sekolah dasar (SD) yang tinggal kelas. Penilaian di rapor SD mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam bentuk deskriptif tidak lagi angka.  - See more at: http://kantorberitapendidikan.net/tidak-ada-lagi-tinggal-kelas-di-sd/#sthash.S6aPTSNv.dpuf
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ramon Mahondas, mengatakan, mulai tahun depan, tidak ada lagi peserta didik sekolah dasar (SD) yang tinggal kelas. Penilaian di rapor SD mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam bentuk deskriptif tidak lagi angka.  - See more at: http://kantorberitapendidikan.net/tidak-ada-lagi-tinggal-kelas-di-sd/#sthash.S6aPTSNv.dpuf
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ramon Mahondas, mengatakan, mulai tahun depan, tidak ada lagi peserta didik sekolah dasar (SD) yang tinggal kelas. Penilaian di rapor SD mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam bentuk deskriptif tidak lagi angka. 
Kepala Unit Implementasi Kurikulum Kemdikbud Tjipto Sumadi menyampaikan, penilaian menggunakan bahasa positif untuk memotivasi anak karena usia anak masih dalam usia emas atau golden age.
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Dadang Sudiyarto, mengatakan, pada tahun depan tidak ada lagi ujian berstandar nasional untuk SD, tetapi diselenggarakan ujian sekolah/madrasah. Ujian ini, kata dia, mencakup SD, SDLB, Paket A, dan Ula. Mata pelajaran yang diujikan yaitu matematika, bahasa Indonesia, dan IPA untuk SD/MI dan bahasa Indonesia, matematika, IPS, dan PKN untuk SDLB.
sumber : Kemdikbud
- See more at: http://kantorberitapendidikan.net/tidak-ada-lagi-tinggal-kelas-di-sd/#sthash.S6aPTSNv.dpuf
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ramon Mahondas, mengatakan, mulai tahun depan, tidak ada lagi peserta didik sekolah dasar (SD) yang tinggal kelas. Penilaian di rapor SD mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam bentuk deskriptif tidak lagi angka. 
Kepala Unit Implementasi Kurikulum Kemdikbud Tjipto Sumadi menyampaikan, penilaian menggunakan bahasa positif untuk memotivasi anak karena usia anak masih dalam usia emas atau golden age.
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Dadang Sudiyarto, mengatakan, pada tahun depan tidak ada lagi ujian berstandar nasional untuk SD, tetapi diselenggarakan ujian sekolah/madrasah. Ujian ini, kata dia, mencakup SD, SDLB, Paket A, dan Ula. Mata pelajaran yang diujikan yaitu matematika, bahasa Indonesia, dan IPA untuk SD/MI dan bahasa Indonesia, matematika, IPS, dan PKN untuk SDLB.
sumber : Kemdikbud
- See more at: http://kantorberitapendidikan.net/tidak-ada-lagi-tinggal-kelas-di-sd/#sthash.S6aPTSNv.dpuf
UKepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ramon Mahondas, mengatakan, mulai tahun depan, tidak ada lagi peserta didik sekolah dasar (SD) yang tinggal kelas. Penilaian di rapor SD mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam bentuk deskriptif tidak lagi angka. 
Kepala Unit Implementasi Kurikulum Kemdikbud Tjipto Sumadi menyampaikan, penilaian menggunakan bahasa positif untuk memotivasi anak karena usia anak masih dalam usia emas atau golden age.
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Dadang Sudiyarto, mengatakan, pada tahun depan tidak ada lagi ujian berstandar nasional untuk SD, tetapi diselenggarakan ujian sekolah/madrasah. Ujian ini, kata dia, mencakup SD, SDLB, Paket A, dan Ula. Mata pelajaran yang diujikan yaitu matematika, bahasa Indonesia, dan IPA untuk SD/MI dan bahasa Indonesia, matematika, IPS, dan PKN untuk SDLB.
sumber : Kemdikbud
- See more at: http://kantorberitapendidikan.net/tidak-ada-lagi-tinggal-kelas-di-sd/#sthash.S6aPTSNv.dpuf

Senin, 02 Desember 2013

PELAUT DAN PROFESOR

Ada kisah mengenai pelaut tua dan seorang professor. Ini terjadi di zaman ketika orang orang masih bepergian dari satu Negara ke Negara lain menggunakan kapal laut, sebelum era penerbangan murah seperti zaman sekarang. Profesor ini hendak pergi dari Sidney ke San fransisco utk memberikan kuliah tamu.

Pada malam pertama di atas kapal, usai bertolak dari Sydney, Profesor barusan mendapat makan malam luar biasa menyenangkan di aula perjamuan, lalu ia pergi ke dek untuk menghirup udara segar laut. Ketika berjalan di dek, ia melihat seorang pelaut tua yg tengah bersandar di pinggiran kapal, menatap ke samudra di bawahnya.

Ia memutuskan untuk bercakap cakap dgn pelaut ini, karena meski kelihatannya pekerjaan sebagai pelaut ini sederhana, namun pria ini pasti telah mengarungi samudra selama waktu yg sangat lama. Pasti ia telah mempelajari sesuatu yg berguna. Professor selalu ingin meningkatkan limpahan pengetahuannya yang ia pikir sebagai makna hidupnya. Ia menghampiri pelaut itu dan berkata,” Pak tua, sudah berapa lama Anda melaut?”

Pelaut menjawab,” Sejak masih bocah, sekitar umur tiga belas,” Luar biasa!” kata Profesor,”Anda pasti tahu bahwa di lautan yg kita arungi ini ada begitu banyak kehidupan. Sebagai pelaut yg telah banyak makan asam garam, Anda pasti pakar dalam ilmu biologi kelautan, mengenai semua hewan yg menggantungkan hidupnya pada samudra di bawah kita ini, berikut semua arus dan terumbu karangnya. Mari kita berbincang mengenai oceanologi, ilmu kelautan.”

Pelaut bingung,” Haa? Emang laut ada ilmunya?
Apa?! “seru professor,” bertahun tahun di laut Anda tidak pernah membaca buku atau belajar mengenai isi samudra di bawah Anda?”

“Nggak lho” kata pelaut.”Anda sudah menyia nyiakan waktu Anda!” tukas professor seraya melangkah pergi dgn rasa kesal pada pria tua ini yang telah menghabiskan hidupnya di samudera tanpa pernah mempelajari mengenainya..

Besok malamnya, professor mendapat makan malam yg sangat lezat lagi sehingga hatinya sangat baik. Jadi ketika ia berjalan di dek utk kedua kalinya, lagi lagi si pelaut tua sedang berjaga di sana. Kali ini si pelaut sedang memandangi bintang bintang.

Kebetulan pula bahwa ini pun salah satu hobi professor : astronomi. Ia berpikir,”Ah , sudahlah. Pria tua malang ini mungkin tidak tahu banyak mengenai oceanologi, namun ia pasti tahu mengenai astronomi.: di zaman sebelum ada GPS, begitulah cara kita mengarungi lautan tanpa tersesat- dengan panduan bintang.

Maka ia mendekati pelaut tua itu,” saya minta maaf soal kemarin malam. Anda mungkin tidak banyak tahu mengenai oceanologi, namun berani taruhan Anda pasti tahu mengenai astronomi, yg kebetulan hobi saya juga. Coba lihat rasi bintang Beruang Besar disana!

Pelaut itu terkesiap,”Beruang Besar apaan?” Itu! Bintang itu… di langit utara sana!” tunjuk professor,” Anda pasti tahu astronomi, itu kan yg memandu arah kapal kita!”Pelaut bingung,”Saya tidak tahu Anda omong apa.Kapten yg tahu soal beginian, bukan saya.”Apa?! lengking Profesor,”Bertahun tahun di laut, melihat langit di atas, Anda tidak pernah peduli belajar astronomi? Anda menyia nyiakan hidup saja !” Profesor pun melangkah dengan muak.

Pada malam ketiga, koki membuat makan malam yg luar biasa lezat, sehingga membuat suasana hati professor itu begitu nyaman. Ketika ia pergi ke dek, malam itu begitu indah, udara laut sepoi, semerbak, segar, sampai professor membatin,” Ya, sudahlah, aku akan memberinya kesempatan lagi.” Rupanya ia adalah professor di bidang meteorologi.

Ia menyadari bahwa para pelaut mungkin tidak tahu soal ilmu kelautan atau ilmu perbintangan, namun mereka pasti tahu soal cuaca. Sebab cuaca meliputi pola dan tenaga angin yang mendorong kapal, serta mengenai badai yang bisa menenggelamkan kapal, jadi cuaca pasti mutlak dipahami pelaut tua ini.

Ia menghampirinya dan berkata,” Maafkan saya. Sungguh saya minta maaf. Perangai saya jelek sekalu dua malam terakhir ini. Saya telah salah menilai Anda. Anda mungkin tak tahu menahu soal oceanologi atau astronomi, tapi saya yakin Anda pasti tahu soal meteorology, mengenai angin, cuaca yang bisa menghancurkan atau mendorong kapal ini ke tujuan.”

“meteor apa?! Kata pelaut.”Angin dan badai..” curiga professor.”saya tidak tahu apa apa. Saya Cuma pelaut biasa.” Ujar pelaut dengan lugunya. Murkalah professor,”Apaaaa?! Tolol! Dungu!Begoo! Bertahun tahun di laut! Betapa sia sianya! Kau sia siakan seluruh hidupmu! Profesor pergi dan bersumpah tak akan pernah bicara dengan orang bodoh itu lagi.

Malam keempat di laut, ia tidak hadir ke aula perjamuan untuk makan malam karena malam itu samudra mengamuk. Professor mabuk laut, menaruh apa pun dalam perutnya hanya akan langsung keluar lagi, jadi ia istirahat saja dalam kabinnya.

Malam makin larut, badai makin parah. Ia sampai bisa merasakan kapal makin bergoyang. Ia bisa merasakan gelombang laut menampar kapal dari jendela kabin. Sungguh cuaca malam itu sangat buruk. Ketika badai mencapai puncaknya pada tengah malam. Ia mendengar suara tabrakan, dentuman besar! Ia merasa takut. Setelah bunyi keras itu, sesaat hanya ada keheningan, diikuti suara orang berlarian dan kegaduhan di luar pintu kabinnya. Panik, ia membuka pintu dan coba tebak siapa yang sedang berlari di luar sana?

Si pelaut tua. Si pelaut tua itu berhenti sesaat, berpaling kearah professor dan berkata,”Pak professor, selama bertahun tahun Anda hidup, pernahkah Anda belajar berenang?”” Emm… tidak ada…” lirih professor.”Sia sia sekali hidup Anda ! Kapal ini akan tenggelam!” seru pelaut.

Moral kisah ini… wahai professor tua tolol, boleh saja belajar astronomi, oceanologi, atau meteorology, tapi yang paling penting untuk diketahui seorang pelaut adalah cara berenang.

Demikian pula, hal terpenting untuk diketahui dlm hidup bukanlah mengetahui soal elektronika, mobil, teknologi tapi bagaimana menjaga kepala tetap di atas permukaan air di dalam arus dan gelombang ketidakpastian hidup, namun sudahkah Anda belajar berenang andaikata kapal Anda tenggelam? Ketika Anda kehilangan seluruh harta Anda, bursa saham jatuh, ditinggalkan pasangan, ditinggal mati orang tersayang? Jika belum, maka kecewa dan duka akan meneggelamkan Anda.

Jadi apa yang dimaksudkan dengan berenang?

Mengetahui cara untuk peduli, berwelas asih, mengetahui apa yang benar benar penting dalam hidup. Pada saat itu, Anda tidak akan pernah tenggelam.

Memang masih akan terjadi hal hal yang tidak kita inginkan. Masih akan ada orang yang Anda sayangi meninggal, perpisahan, kehilangan, namun Anda memiliki welas asih luar biasa untuk melepas, kepedulian luar biasa terhadap lingkungan, tidak marah namun memiliki kasih sayang hebat terhadap masa lalu, terhadap masa masa indah yang dijalani bersama, untuk bisa mengucap terima kasih banyak.

PAHLAWAN TANPA LENCANA



Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan

Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah

Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu

Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.

PRAKTEK MEMBACA CEPAT

TEKNIK MEMBACA CEPAT
Mbak Dewi selaku sub koordinator dari Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya mencoba mengajari para siswa SDN KAPASARI I Surabaya untuk membaca cepat. Beliau mengajarkan tekniknya kepada para siswa lalu meminta mereka untuk mempraktekkannya satu per satu. Dan luar biasanya, para siswa cepat sekali menangkap dan dengan mudahnya mereka menceritakan kembali isi dari buku yang telah mereka baca.